Mahasiswa Tengah Malam
Eh, Hai.
Everything goes down and life is gonna hit you with a brick to your
head. So whaaaaaat? Life must go on and nothing bad is gonna happen to us yeah.
What’s making worse is negative thing you always think. Stop thinking?No,just
stay positive and expect less.
So here I am, ditengah-tengah jurnal-jurnal yang
kebelet dianalisis, hard-print presentasi yang harus dipelajari dan beberapa
formulir UKM yang harus diisi….. HM,MAHAMOMENT FOR MAHASISWA!!! I’m not gonna
ngeluh for my new life, I love it.Yes, I will!!
Its been a long time after my
last post, alesan pertama karena liburan yang terlalu over sehingga terlalu
malas untuk nulis dan alesan kedua adalah minggu-minggu awal kuliah yang sangat
padat. Susah, kan?
When you, harus interview or even
screening buat pendaftaran ukm dan you ada jadwal praktikum mendadak dan
laporan you harus tulis tangan dan you kangen masa-masa ketawa-ketawa sampek
bodoh tanpa mikirin nilai rapor.Yeeep, masa-masa SMA emang masa paling indah.
Indah dalam artian yang utuh, indah dalam artian gak ngerjain tugas itu wajar
dan cabut kelas itu keren. Indah dalam artian ketawa-ketawa itu ga bikin nilai
kamu jelek dan belajar itu seperlunya aja. Woho, surga banget yak.
But the reality is, aku harus review materi tiap pagi, ngerjain laporan
tulis tangan, praktikum untuk semua matkul, seleksi ukm yang lagi padet, tiap
hari harus mikir mau makan pake apa, mau pake baju apa which is makin kesini itu makin jadi beban. Jadi anak pertanian
emang sakit banget….. but worth it aku
nemuin jiwaku disini. Lebih ke arah keluar dari comfort zone-ku.
Dan, the worst thing ever.Suasana hati. Iya, jaman aja gitu ya di
waktu yang super singkat masih ada aja celah untuk galau. Yang pertama pasti
rindu yang berkepanjangan sama rumah, I need my way back to home, nothing as
safe as home, huh? Ketika muntah-muntah, sesak napas, radang tenggorokan ga
sesakit biasanya tapi bisa nangis sejadi-jadinya Cuma karena sedih.Yah, anak
rantau banget.
Yang kedua, pasti hati dalam
artian remaja.Harusnya ga remaja lagi, tapi ada excuse buat aku yang belum 17 tahun *uhuk* *hening* *hening yang
lama* aku juga jijik sebenernya kode-kode. Kalo kata kakak kost sebelahku itu
lagi kering, atau kata kawan lamaku si wisa itu katanya empty, I’m not really
on that position.I am not. Nyaman dengan keadaan stay seperti sekarang yang
kadang-kadang emang suka bikin teriak-teriak ke Tuhan kaya “Goood, please take
this feeling away….please please please” tapi yaudahlah this is a better way to
live, loving without asking back.
Tapi, moment yang teramat sulit
itu bukan ketika beradaptasi atau bisa aja kan orang yang kamu suka eh jadian
atau udah suka sama orang lain…
Bukan.
Bukan itu.
Ketika,ada orang baru yang datang
even more more more more moreeeeeee dari apa yang kamu sayang sekarang itu
emang ga berat untuk nolak.Yaudah pokoknya sayang.Titik.Tapi yang berat itu,
ketika mereka menjadi sesuatu yang arogan dan merebut.Ketika diikutin pulang
itu menjadi sesuatu yang menakutkan dan nge-bully gajelas itu menjadi sesuatu
yang bikin ga betah. Kadang, itu jadi alesan kenapa aku masih suka nangis kalo
lagi nelpon ibu atau papa.
I wanna home.
The real mean of home.
Yea,I know. Life must go on. Walau beli susu milo terasa berat, walau
ayam goreng terasa lebih mahal dari ayam kfc, walau ember baju kotor semakin
penuh, walau waktu tidur terdiskriminasi dengan waktu tugas, walau cinta
tinggal sebelah *eaaa Tiara pasti bisyaaaaa!!!!!!!! *tanda seru banyak*
Remuk kakak bu, remuk:---(
Buat kamu, yang namanya selalu terselip dalam doaku.Take care, ya.I dont know who the one that take your attention but deeply i said "Good luck!" and even me not going to move for a meter& i dont push you to doing the same.Aku juga bingung kenapa makin hari aku makin alay, huft.Home soon, please?Gbu(:
Komentar
Posting Komentar