Weird Pepita

Makassar, dalam sejarah perantauanku, ini termasuk ke special case dalam rantau merantau. Sama halnya seperti kota lain, aku memilih secara sadar dan tanpa paksaan. Pun sampai detik ini, aku tidak menyesali keputusan yang menurut orang-orang "Mikir ngga sih Makassar tuh jauh banget?" "Kamu tuh beneran sadar kan pas mau berangkat ke Makassar? disana ngga ada siapa-siapa loh, tir" Exactly. Mungkin papa ibuku udah ngga ada energi ya buat ngelarang-ngelarang dan nahan aku pergi, karena mau seberapa keras dilarang, I always have reason(s) why i need to go, even for a while. & yes, it's such a special case for me. Untuk pertama kalinya aku ngerasa sangat kecil dan minder di kota ini. I'm feeling like I got a social anxiety in this city. the feeling were like excessive fear of situations in which one may be judged, worry about embarrassment or humiliation or concern about offending someone. Makanya, semenjak disini aku jadi rajin nelfon dan ditelfon teman-tem