Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Bonné Graduation!

Gambar
Merantau. sebuah kata benda yang kuubah menjadi kata kerja semenjak 4 tahun ini. untuk setiap suka dan duka canda dan luka tawa dan tangis cobaan dan godaan pengalaman dalam bentuk kebaikan atau kenakalan dan manusia-manusia berkarakter yang menemani setiap langkah ini lagu buat kalian. *bacanya sambil nge-play lagunya ya, wajib fardu 'ain*     Baru saja berakhir Hujan di sore ini ini hujan untuk tiara yang lepas landas dari jawa timur Menyisakan keajaiban Betapa sebuah pelukan membawa pesan magis. Tangis yang tertahan dan pesan-pesan yang dirapal secara berbisik. Satu yang kurasakan, detak jantung kita sedekat itu. Membuatku sadar akan melepasmu lebih jauh. Kilauan indahnya pelangi Karena memang mereka lah dibalik pelangiku dikala badai tak ingin pergi. Beberapa menciptakan pelangi baru, beberapa berusaha menenangkan badai. Ada yang memberi kebahagiaan, ada yang mengajarkan untuk kuat. Tak pernah terlewatkan untu

A Man Called Papa

Selamat hari ayah, Papa! Iya telat dua hari, memang tidak pernah dibesarkan untuk hal-hal selebrasi, bahkan di hari ulang tahunku papaku malah ngirim chat berisi dakwah larangan merayakan ulang tahun wkwk at least he knows the day i was born. Thank you, then. Hari ini disadarkan oleh hal yang membuatku semakin sadar untuk bersyukur,  terima kasih sudah mengirim papa, Tuhan. Pagi tadi, tepat sehari setelah interview yang lumayan bikin spaneng dan menghabiskan energi, aku dapet email dari perusahaan yang pernah direkomendasikan sama papaku (iya semenjak anaknya pengangguran papaku jadi pecinta website jobstreet) , emailnya berisi kalau aku lolos tahap administrasi dan memenuhi kualifikasi untuk lolos menjadi management trainee di perusahaan tersebut. MT coy, bukan main. Belum apa apa udah MT aja. sesungguhnya email ini datang di waktu yang tepat: aku anak polos yang belum banyak pengalaman dibidang rekruitment setelah tahap administrasi, interview pertamaku ya kemarin, i

about today.

Gambar
So i decide to back to my grandpa’s house 56km from Malang in case i was just too sick. or i need to going back here continously once a week so my dad not force me to do such “pulang ke batam” cause i was tired my mom ask me to “nikah aja” like it is as easy as “beli bawang sana ke warung pojok” i was tired mom, please. dari pada berantem terus sama ibu debatin soal nikah yang bikin aku tambah banyak dosa karena melawan orang tua, jadi pandaan adalah tempat persembunyian yang pas untuk semua ini. Hey, i am 21 and its okay to be a single:((((( ini bukan self-denial , tapi aku sedang bertanya-tanya apakah jaman sudah bergeser sehingga dua puluh satu tahun tidak menikah adalah hal yang patut dikhawatirkan. aku bawaannya pengen marah-marah aja, sudah disiapkan jawaban kapan lulus yang ditanya kapan nikah. Kesal sekali. Kenapa ya, atau memang orang tua tuh suka menguji anaknya diluar batas kemampuannya *tanda tanya banyaaak* ada anaknya sudah ingin nikah, malah dibi