Racauan malam.

so here a story of a hopeless girl,
in the not so end of sixth semester,
and on the way to her last minutes college lyf

lucky her, meet a wise adviser,

meet Ficky,


again.
untuk sejuta kalinya.
i know.

it doesnt mean i didnt make friends here,
in case
i need people with another point of view,
who purely didnt know what i've been through,
here,
the struggle, the mechanism, the bureaucracy, the tasks, e t c.

thanks Fick, for sparing your time through the bubble chats to calm me down.

masalah 1.
tiara ngga tau bagaimana caranya penelitian.

setelah menempuh 134sks sampai detik ini, yang berarti sekitar semester depan aku udah boleh magang sama penelitian. Magang masih oke lah ya, ngirim surat pengantar-diterima-ngirim proposal-magang sampai mabok. Beda cerita sama penelitian, ngajuin topik-ditolak-ngajuin lagi-kalau ditolak bikin lagi sampe diterima kalau diterima lanjut bikin proposal-revisi sampai puyeng- ACC sempro- penelitian berbulan-bulan- jeda mager- olah data berbulan-bulan- mager lagi- revisi sampai lemes- mager lagi- ACC semhas- kompre-yudisium,

kalo dibikin timeline secara rinci, penelitian ngga bisa dilakuin disemester depan, mau ngga mau harus dipikirin dari sekarang. Ngga boleh mikir doang, eksekusi juga jalan.

nah, tiara yang sok ide pun berencana untuk mencari topik,

eh udah dapet tuh,

terus dibaca lagi,

terus merasa penelitian sendiri impossible dilakuin

un-reach-able

terus sedih sambil mantengin instagram temen-temen yang udah pada sempro,
sok tegar ngasih selamat padahal dalam hati mikir masa depan yang masih silau. *cry seember*

Lalu, Ficky memberi tips tricknya,
#1 Cari ide penelitian lewat baca-baca TA kating, kalo udah sreg, perdalam!
#2 Baca jurnal yang related sama topik, agendakan ke perpus yang rutin
#3 siapin mental ke dosbim
#4 YAY kamu siap penelitian

tidak semudah itu sih, katanya sih "ngerjain skripsi itu kayak lagi battle. battle dengan diri sendiri, ngelawan ego, rasa malas, gengsi dan lain-lain"

iya, emang begitu. Makanya persiapan sedini mungkin itu penting. Karena nanti, waktu jadi mahasiswa ngga terikat, tanpa jam mata kuliah tetap, cuma jadi mahasiswa yang kerjanya revisi-revisi sama main ke perpus, tingkat kemalasan akan meningkat drastis.

beban 24sks/semester dengan mata kuliah terikat jam yang padat merayap tidak akan seberat beban 10sks/semester melawan diri sendiri.

Masalah 2.
Tiara tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan penelitian dengan dosbing.

pengalaman ngeBEM dua periode ngga ngebuat aku jadi jago birokrasi kampus. Karena emang normalnya di fakultas aku tuh magang dulu baru boleh penelitian, alhasil untuk beberapa dosen tidak memperbolehkan konsul topik sebelum magang. Ditambah akan dipersulit pengumpulan berkas ke jurusan.

meanwhile my masterplan is,

nyari proyek di tempat magang- balik ke malang sekalian monev eksternal- ngajuin topik sesuai proyek- ACC sempro - balik Medan sekalian magang dan penelitian.

ya, harapan kan boleh ya. Walau kadang tidak sejalan dengan kenyataan.

Makin kesini makin sadar, 
bahwa skripsi bukan laporan besar, yang punya format sama satu angkatan, yang bisa konsul dan lobby asisten sampai ACC, yang masalah satu kelompok bakal sama seangkatan,

beda, cuy.

masalahnya lebih personal.

tergantung dosen, tergantung niat kamu, tergantung ridha orang tua.

so let take ourselves back to Lord.
mulai biasakan ngerjain yang sunnah (gamungkin kan ya udah gede ninggalin yang wajib), puasa senin kamis, shalat dhuha, shalat malam.

semoga segala kesulitan, kendala dan kejadian-kejadian tak terduga jangan sampai meruntuhkan iman dan mental kita.

Aamiin.


Pray for our best ya Fick.

tergerak atau tergantikan.

Yap.
Udahan ya curhatnya.
semoga bisa saling mengingatkan dan menguatkan.


Kalau mau males, inget aja
UKT mahal
&
mundur lulus sehari=mundur nikah sehari

HAHA gadeng,
asisten Tuhan kali bisa tau jodoh orang.


Goodluck!
Warm regards,

Tiara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANDUNG’S ESCAPED: Cerita dari Bumi Pasundan

Life Lately

Fast-Paced Lifestyle