INTERNSHIP #DAY42

pernah ngga sih ada diposisi,

lagi berjuang tapi ngga tau apa yang diperjuangin?

atau

punya target tapi ngga tau gimana cara menggapainya?

iya, ini adalah pertanyaan yang tepat untuk definisi kondisi saat ini.

lagi jadi se-hopeless hopeless nya orang. Living as (mostly) 20’s is randomly weird, wild emotional and suck. Even i believe at the end all are insanely beautiful. I would like to spending my 20’s by graduating from college at 21 and go get a job.

but overall, every step is a struggle. and here i am, stuffing myself on

what should i do next?

i dont know.

tiba-tiba aku ingin punya guide book untuk menjadi dewasa. Langkah-langkah tepat untuk menjalani hidup diumur segini (duileee berat banget sikk, kayak dapet cobaan hidup apa aja). Tapi sadar kan, kalau jadi dewasa tuh nggaada tutorialnya, ngga kayak pake make up atau bikin DIY.

but a hopeless tiara isn’t going to admit it, sampai suatu ketika aku pengen bilang ke papaku

“Pa, tata ngga SP nggapapa ya? kan yang penting ilmunya”

sampai dititik itu. Tapi belum kok, masih kepikiran aja.
and my one call away came,

“Tir, semua orang tuh bakal ada di fase itu. Topik skripsi itu bukan sesuatu yang bisa dipikirkan dalam semalam, bukan hal yang dibikin hanya karna mikir. Kamu harus baca skripsi orang lain yang setipe, judul sama tempat penelitian beda boleh kok. Toh biar kamu ada panduan mau penelitian tuh ngapain aja. S1 itu belajar nulis karya kamu sendiri, tapi ilmiah. Yang diuji tuh mental kamu, gimana kamu ngerjain tugas akhir sendirian”
-Zahro, lagi semangat-semangatnya jadi anak pemuliaan.

Yoi. awalnya mau nangis bombay biar lebih mendramatisir kehidupan kuliah yang makin ngga dimengerti ini. Tapi, jadi malu sendiri. 

people are in the stage of struggle. me is struggling on my future and the others are struggling for their needs,

being happy,
maybe?

craving for happiness. mengejar kebahagian. Kenapa dikejar? apa sekarang banyak orang yang ngga bahagia? Mungkin kalau sadar, belakangan banyak isu tentang bunuh diri dan penangkapan atas penyalahgunaan napza. Tau ngga kenapa?

they were  craving for happiness. cause life fucked up them till they couldnt even handle it. They prefer to cut the pain off by using drugs or any other suicidal’s way. 

beberapa kasus penyalahgunaan narkoba salah satunya dari komedian yang lagi booming banget beritanya, yang ternyata doi sebenernya beli obat penenang. Tapi karena ngga ada surat dokter jadi dianggapnya penyalahgunaan. Aku ngga bakal bahas dari sisi hukum yang bias, tapi ya itu, some people are in the stage of struggle for being happy.

atau kasus kaka-adik yang loncat dari apartement bahkan yang paling deket dari kost-an yaitu mahasiswa UB yang meninggal karena menghirup gas freon (setelah baca-baca sih lebih gasnya lebih bahaya dari gas monoksida, kalau dikonsumsi dalam jumlah sedikit bisa bikin ngefly, kalau kebanyakan bisa menyebabkan pembekuan paru-paru).


sounds creepy how desperate can take someone soul. Kebayang ngga sih, ketakutannya dia akan kehidupan, atau ketidaknyamanan yang ia lalui sampai bergantung pada obat. Kebayangkan gimana kebahagiaan itu terbungkus oleh tablet bukan dari dalam diri kita. Atau bahkan mengakhiri hidup karena ingin melepas semua beban. Ngga kebayang detik-detik saat ia ingin mengakhiri hidupnya itu, seberapa besar ketakutan yang ia lalui. 


padahal dunia hanya satu fase sepanjang kontrak jiwa kita, kalau selesai di dunia masih ada tanggungan di fase-fase selanjutnya. Dunia juga bisa jadi wahana untuk kita selamat di fase selanjutnya atau bahkan sebaliknya. 

herannya, respon atas kejadian diatas malah jokes sampah yang menyalahkan korban. You think that suicide is lame? the one whose stupid was you, who hurting someone else till suicide the only answer that they (victim) have.

stop lah mendingan, follow-follow akun haters, akun gosip yang menggiring opini publik menuju kebencian. untungnya buat kita apa? jadi merasa lebih baik. terus mager deh memperbaiki diri.

so stop.

life is like a roller coaster, through up and down. Keep our dream up even in our down and keep our heart down when we are up. Dont let yourself far from Lord,


and be happy.

OKAY?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANDUNG’S ESCAPED: Cerita dari Bumi Pasundan

Life Lately

Fast-Paced Lifestyle