Usai



*playing on melancholy instrumental*


dulu,
saat kamu pertama kali datang,
rasanya seperti dilahirkan kembali,
membawa semua kebaikan untuk aku yang selalu takut.

tapi, aku tak akan bercerita lebih jauh tentang kecewa.
karena kamu,
pernah jadi bahagia terbesarku

aku tidak apa-apa,

karena hati yang yang hidup adalah hati yang pernah dicintai,
iya,
pernah.

mungkin akan lagi,
ntah kapan.

aku mencintaimu,
walau kata mu setelah cinta tidak lagi boleh disatukan
karena membicarakan hal yang tidak ada adalah ekspektasi palsu

tapi,
tak apalah
mungkin untuk terakhir kali.

biarlah,
kita akan menjadi individu-individu yang pernah belajar dari cinta yang sama.

mungkin saat itu kamu salah mengetuk pintu,
bukan rumahku
bukan aku

pulanglah,
ke rumahmu,
bukan aku,
aku berhenti mengajakmu lagi.

——— tiara.
setelah seharian berkutat bersama to do listnya.


long story short, udah banyak banget draft yang akan dipost, tapi karena tiara lagi dalam fase quarter life crisis jadi agak insecured buat ngepost. Tapi lagi kangen nulis. Katanya, cara menulis yang baik ya dengan menulis semuanya.

hehehe

short disclaimer in case you will link it to any story/person in my real life.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANDUNG’S ESCAPED: Cerita dari Bumi Pasundan

Life Lately

Fast-Paced Lifestyle