Few Apps That Support Your Single Status

Lately i have recently receive my friends chats me cause their love life issues.

And mostly are couple things.

Bisa dibayangkan kan gimana experience menjadi jomblo yang mendapatkan cerita isu-isu percintaan dari orang-orang yang berpacaran.

I am feeling like i am the happiest person ever alive HAHAHA 

Yes, it is totally a self-claimed.

Tapi engga sih, aku cuma menyadari:

apapun status cinta yang kita punya, jomblo atau memiliki hubungan,
kita punya cerita bahagia dan sedih versi masing-masing.

Sekarang aku ada di status selain menjadi single, aku benar-benar hidup sendirian di Jakarta.

It’s quite different, karena dulu waktu di Malang, temanku ada banyak dan one call away, 
and it makes me feel like

“Why do i need a boyfriend when i have quite numbers of friend that i can rely on?”

HEHEHE i am totally a denial of being in relationship to someone.

Nah, sekarang kondisinya aku punya beberapa teman dekat di Jakarta yang sebenarnya bisa one call away tapi sudah ada di fase punya kesibukan dan urgensi masing-masing. Sehingga, konsep one call away agak terlalu merepotkan.

Ya, diluangkan jika bisa.
Jika tidak, ya tunggu atau tidak sama sekali.

But hey, i am good at surviving in hard points.

Menjadi sendirian kadang merepotkan, tapi memiliki hubungan bukan menjadi solusi yang signfikan. So here a few apps that can support your single status in daily basis:

1. OJOL


mumpung lagi pay day, banyak banget promo yang bisa dimanfaatin untuk mobilitasmu. Biasanya aku sebelum kemana-mana, competitive research dulu aplikasi mana yang menawarkan promo paling bombastis. Lumayan banget, biasanya mau kemana-mana kalau yang satu promonya udah fully-used , bisa pindah ke satunya yang emang vouchernya tersedia walau ngga sebesar yang sebelumnya. Atau pakai subscription juga membantu loh.
untukku yang ngga punya kendaraan, tentu ini memudahkan mobilitas.

2. Halodoc


minggu lalu aku sakit sampe ngga bisa bangun dari kasur. Bener-bener se sakit itu. Hamdalah ada aplikasi ini untuk diriku yang tak mampu ke dokter dan antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan resep dokter

3. Gotix



I am one of a movie addict. Dulu di Malang hampir tiap bulan pasti nonton. Nah, berhubung disini tu susah banget nyesuaiin waktu buat nonton bareng dan ada film yang pengen banget aku tonton jadi

4. Tokped/shopee

Since banyak kebutuhan yang diperlukan, baik yang terencana atau tidak, tokped dan shopee adalah jalan ninjaku disaat aku mager keluar dan ngga tau harus beli dimana. Pilihannya cukup variatif, bisa pengiriman dalam waktu tunggu 3 hari atau di hari yang sama dengan kita pesan. Sesuai kebutuhan. Dan yang paling penting, transaksi melalui marketplace tersebut sangat aman. Jika barang yang datang tidak sesuai, mengalami kerusakan atau bahkan tidak sampai di tangan kita, maka duit akan kembali karena transaksi tersebut melalui wallet si marketplace. Sistem ini tentu memaksa merchant tidak dapat menerima sejumlah nominal yang dibayarkan sampai barang terkonfirmasi oleh konsumen.



So that's that.
I do all those activities are from the palm of my hand. All by myself.



This is not another self-claiming, but this is what i think while i am under pressured: 


Sepertinya aku memasuki usia panik.

lagi skripsian, panik ngga bisa lulus
lagi yudisium, panik jadi pengangguran
lagi kerja, panik liat gaji orang lain
lagi kerja, panik liat temen pada nikah

Percaya ngga percaya, ini adalah siklus berulang. Cuma memang intensitas di usia panik ini lebih tinggi aja. Tuntutannya banyak dengan intensitas berulang. 

Dulu jaman aku SMA, aku pengen cepet-cepet kuliah, biar bisa bebas ngapain aja tanpa seragam dan jam pelajaran yang padat merayap.
Eh waktu kuliah, liat anak SMA, kangen jadi anak sekolah.
Eh pas kerja, kangen waktu kuliah.

apa yang saat ini kita ingin segerakan, jangan-jangan sebenernya kita lagi melewatkan moment saat ini? 

harusnya karena ini siklus berulang, kita bisa percaya, bahwa nantinya kita akan di titik itu. Jadi, ya nikmati titik sekarang, karena yang sekarang tidak akan terulang.

Menjadi pekerja adalah hal yang berat, atau dibanyak waktu sangat demanding.
Kadang ini juga jadi dilema untukku yang 5 tahun non-stop ngerantau,

“apakah aku sedang melewatkan moment dengan keluargaku?”

Its too risky but it’s worth the reward.
I earn my own money
I have a full privilege to run my life whatever i want
i do my own groceries
i choose where i go today or tomorrow
i choose what i want do and not
i buy my own coffee and food
I buy my own ticket plane
I buy my sis&bro the snack that they like the most
I helped my father to support of my sibling's education fee
I can spare my money every week by funding in kitabisa.com just in case i can do “Infaq” directly

It's so much satisfying

So guys, who said walking aimlessly alone is lame?

Enjoy your hot coffee in your hand, enjoy while life is only about you, enjoy the time your head full of thought while crossing the street on gojek, enjoy the time you do groceries thinking what food you will make on your own, enjoy the time on your small dorm room thinking what step you will do next.

Keep calm,
dont be panic. Take a deep breath. Chill. & relax.

Not all problems worth to think of.
Pick one.

Solve it.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANDUNG’S ESCAPED: Cerita dari Bumi Pasundan

Life Lately

Fast-Paced Lifestyle