Due to COVID19

I am waking with a big dilemma in my head and heart,

"Jadi Grand Opening hari Sabtu ngga ya?"

Grand opening cafe kami tepat 4 hari setelah pengumuman pemda Medan untuk meliburkan beberapa instansi selama 2 minggu. 

Panik? jelas. Apalagi seliweran stories teman-teman yang menghimbau untuk tidak egois dengan ngumpul-ngumpul di cafe, untuk stay di rumah karena banyak dokter stay di RS demi semua pasien, atau sampai stories "duit emang penting tapi nyawa lebih penting".

Jujur, takut.

Aku juga bingung sih, dari sisi yang menyediakan wadah ini, tentu work from home atau diam di rumah tidak bisa kami lakukan karena sumber ekonomi ini tetap perlu dijalankan. Selain akan berimbas pada beberapa pihak terkait, ini akan menjadi bentuk dzalim terhadap beberapa orang yang ada di dalamnya yang menjadi kewajiban kami.

The fact iskebijakan self distancing memang mau tidak mau sudah harus diterapkan. Sebab, rata-rata penyebaran virus corona di dalam negeri setidaknya mencapai 2,91 persen setiap jam. Dan self distancing ini menghasilkan banyak kampanye seperti untuk tetap di rumah dan bekerja dari rumah. 

I am not going to betray the policy lockdown but i wanna said it is hard for us who lives in daily wages. Bukan karena menggampangkan urgensi penyebaran virus, tapi ini cukup berat untuk orang-orang yang penghasilannya bergantung secara harian. Bukan bulanan yang pasti.

Belum lagi argumentasi dengan beberapa orang lingkungan sekitar yang memandang ini adalah sebuah dosa besar karena egois banget buka cafe lagi kasus kayak gini. Hehe jujur mau nangis.

So, i am wide awake and confessed that we care. 

Kita bikin beberapa penerapan yang disarankan oleh WHO untuk menjaga satu sama lain, seperti:




Aku tau kok, beberapa orang akan tetap tidak mendukung ini, aku juga ngga akan maksa untuk orang-orang hadir dan mendukung ini semua. But let us choose this option for the a better option for each of us. Stay safe everyone~

Jangan panik tapi tetap waspada. Yuk, bareng-bareng saling ngejaga satu sama lain, baik secara kesehatan dan finansial. Jangan segan untuk ngejaga jarak dan terus menjaga kebersihan.

When i write this, aku lagi agak demam dan pusing, ntah karena kepanasan berhari-hari demi buka kedai ini atau emang ada penyakit lain, cuma demi menjaga keamanan bersama aku selalu pake masker dan minta jarak sekitar 2 meter serta minum air putih sendiri dan bawa gelas sendiri. This is all i can do to take care each other and I am aware.


regards, 
Tiara

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANDUNG’S ESCAPED: Cerita dari Bumi Pasundan

Life Lately

Fast-Paced Lifestyle